Selasa, 23 Agustus 2011

Kalung Kutukan Xie Xie


                   Andin gadis pindahan dari bandung ini, adalah sesosok gadis yang pendiam dan tertutup,namun ia memiliki tiga orang sahabat yang bernama,Ratih, Rindang,dan Kiran.Ia gadis dari keluarga yang berada dan termasuk gadis yang pandai.
                 Ketika bertepatan ulang tahun sekolahnya para staff guru dan anggota OSIS mengadakan acara camping.Andin dan sahabatnya sepakat untuk tidak melewatkan acara camping yang diadakan oleh sekolahnya itu, ketika dalam perjalanan Andin dan sahabatnya merasakan berbagai kejanggalan yang terjadi selama perjalanan.Saat rombongan dari sekolah Andin sampai ditempat yang dituju mereka mendirikan tenda masing-masing.Lalu panitia camping mengadakan acara api unggun hingga hampir tengah malam, selesai acara semua siswa kembali ke tenda masing-masing ketika Andin berjalan menuju tendanya dia merasakan kalau ada seseorang yang mengikutinya dari belakang Andin pun segera berlari secepat-cepat menuju tenda.Andin tak begitu tertidur pulas ia membalik balikkan badannya saja lalu Ratih,Rindang,Karin menanyakan keadaannya namun Andin sama sekali tak menggubris pertanyaan sahabatnya itu.
                  Sinar matahari telah menembus tenda dimana Andin,Ratih,Rindang,dan Karin istirahat.Karena silaunya sinar matahari mereka terbangun dan segera ke sungai untuk mandi, namun pagi itu tidak seperti biasanya,kelihatannya ketiga kawannya memendam rasa kesal pada Andin.Sesampainya di area camping pembina kembali memberikan peringatan agar para anggota camping tidak melakukan tindakan yang tidak memenuhi norma atau berbuat jahil ketika masih berada dihutan ini.
                 Malam pun tiba, hari kedua saat semua anggota camping terlelap, tiba-tiba terdengar suara yang memekakkan telinga hingga anggota camping tebangun dan keluar dari tenda,ternyata malam itu adalah malam terakhir acara camping dan Pembina mengadakan acara jerit malam dan ditargetkan pukul 02.00 malam acara itu selesai dan anggota camping dibolehkan untuk istirahat dan bersiap untuk kembali pulang.
                Saat Pembina membubarkan barisan, anggota camping harus menetap selama beberapa saat ditempat yang telah ditentukan,Andin saat itu membawa sebuah senter kecil dan berhenti dibawah pohon beringin tua yang besar dan yang masih terlihat kokoh itu, lalu Andin mendengar suara itu lagi memanggil manggil namanya untuk yang kedua kalinya namun Andin tak mampu berlari untuk meninggalkan tempat karena kakinya serasa kram,suara itu kemudian semakin menghilang dan tidak terdengar lalu Andin kembali ke area camping dengan wajah pusat pasih dengan keringat dingin yang tak berhenti terkucur dari tubuhnya,anggota camping lainnya sampai terheran-heran melihatnya, salah satu anggota camping kemudian berteriak mengatakan bahwa Ratih,Rindang,dan Karin hilang.Seketika Andin tersungkur mendengar bahwa ketiga sahabatnya itu hilang.Pembina dan panitia segera menenangkan anggota camping lainnya dan berusaha menyadarkan Andin yang kala itu shock mendengar sahabatnya menghilang, sebagian dari panitia berpencar mencari tiga orang anggota yang hilang namun tak ada hasil,arloji milik salah satu panitia telah menunjukkan pukul 05.00 pagi, karena mereka telah putus asa  akhirnya mereka memutuskan untuk tidak meneruskan pencarian dan akan menelpon TIM SAR untuk mencari anggota yang hilang.Karena Pembina dan panitia merasa hutan itu sudah tidak aman anggota segera diberitahu agar cepat mengemasi barang-barangnya.
                Andin yang belum sadar saat dibawa dalam bus, ia tiba-tiba berteriak dan meminta panitia untuk mengurungkan niatnya untuk pergi dan tidak mencari sahabatnya yang hilang dihutan, namun Pembina dan panitia mencemaskan keselamatan anggota camping yang lain.Akhirnya mereka memberikan keputusan untuk mencari penginapan terdekat dan akan melanjutkan pencarian ketiga anggota yang hilang di hutan.
                Rombongan telah menemukan penginapan yang tidak jauh dari hutan.Tetapi Andin masih merasa tidak nyaman karena ia merasa ada yang mengikutinya dari belakang Andin pun segera berlari mencari rombongan yang telah memasuki penginapan dengan mengikuti lorong-lorong yang ada dipenginapan itu, tiba-tiba ia berada dilorong yang terasa seram dan mencekam itu, kemudian ada seorang penjaga penginapan yang mengatakan bahwa lorong ini adalah bekas penjara jaman Jepang,kakek penjaga penginapan itu melihat kalung yang dipakai Andin kemudian kakek itu bertanya kepada Andin apakah ia kehilangan temannya dan Andin menjawab dengan pasti dan meyakinkan kakek itu kalau ia sedang kehilangan sahabatnya.Kemudian kakek itu menceritakan bahwa dahulu semasa pemerintahan Jepang ada seorang gadis yang bernama xie xie yang  ingin dinikahi oleh petinggi Jepang namun gadis itu tak mau dinikahi dan dipisahkan dengan keluarganya.Dan suatu malam gadis itu dibawa kabur oleh tangan kanan petinggi itu.Gadis itu berontak, karena petinggi itu sudah tak kuasa menahan amarah, gadis itu dipenjarakan dan saat gadis itu berusaha kabur dan diketahui ajudan petinggi Jepang itu kemudian gadis yang bernama xie xie dibunuh dipenjara itu dan gadis itu  bersumpah bahwa siapapun yang menemukan kalung yang ia miliki akan kehilangan orang yang mereka sayangi, beberapa bulan kemudian anak dari petinggi Jepang itu mati karena menemukan kalung itu dan sumpah itu lambat laun berjalan hingga akhirnya petinggi itu mati,dan kalung yang Andin miliki itu sama persis dengan kalung milik gadis yang dibunuh oleh petinggi Jepang.Andin menemukan saat hari pertama camping, dan pada saat menjelang hari terakhir acara camping Andin kehilangan sahabat-sahabatnya.Tiba-tiba suasana sunyi saat itu pecah kala terdengar suara tawa itu, kemudian kakek itu berkata dan meyakinkan suara itu untuk tidak menganggu Andin namun mahluk itu semakin murka dan berusaha membunuh Andin kakek itu menyuruh Andin memusnahkan kalung itu agar tak ada korban lagi, ketika kakek itu berusaha menyelamatkan Andin ia malah terbunuh secara mengenaskan,seketika Andin berlari dan berusaha mencari jalan keluar dan akhirnya Andin menemukannya, ketika Andin menemukan mayat-mayat teman dan gurunya.Andin pun berlari secepat-cepatnya sambil menahan tangis karena kehilangan teman-teman yang ia cintai, Andin tak ingin kutukan itu tetap berlanjut ia segera mecari cara untuk memusnahkan kalung itu.Sekejap ia bernapas lega karena kalung itu dapat dimusnahkan,tangis Andin pun pecah karena teman-temannya telah menjadi korban dari kutukan kalung itu,Andin pun berjalan mencari tumpangan yang menuju kearah kota,ketika ia menoleh kearah penginapan itu arwah-arwah teman dan guru Andin memberikan salam terakhir untuk Andin dengan melambaikan tangan dengan ekspresi wajah yang datar.Andin meneteskan air mata untuk yang kesekian kalinya.Ketika ia sampai dirumahnya ia menceritakan kepada orangtuanya betapa mirisnya kejadian itu.Keesokan harinya  orangtua Andin memberitahukan kepada pihak sekolah atas kejadian itu dan pihak sekolah segera menghubungi TIM SAR dan Andin diminta untuk menunjukkan tempat itu dan sesampainya ditempat penginapan itu TIM SAR menemukan mayat-mayat bergelimpangan yang terbunuh secara misterius dan mengenaskan.Setelah kejadian mengenaskan itu berakhir Andin dapat menjalankan hari-harinya tanpa rasa takut akankutukan kalung itu, dan dapat tidur pulas tanpa bayang-bayang ataskematian teman, sahabat, dan gurunya.
                    Silaunya sinar matahari belum membangunkannya Andin dari tidurnya,mama Andin juga telah berusaha mengetuk pintu kamar Andin tapi tetap tak digubrisnya,mama Andin lelah membangunkannya dan dengan terpaksa mama Andin menmbuka pintu dengan kunci cadangan dan menyiramnya dengan segayung air,Andin sempat ngambek tapi mama Andin menasihatinya saat jam sarapan agar Andin tidak terlalu larut menonton film horror yang hingga membuatnya mengigau sambil teriak-teriak dan tentu sajaakan  membuatnya terlambat berangkat ke sekolah.